Hamburg– Gereja Evangelisch-reformierte Kirche, Ferdinandstraße 21 di Hamburg tampak padat dengan lebih dari 500 orang WNI dan diaspora Indonesia. Cuaca hujan dan udara dingin di bawah lima derajat Celcius tidak menghalangi mereka menghadiri ibadah dan perayaan Natal Oikumene yang diselenggarakan oleh KJRI Hamburg, bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat nasrani di wilayah kerja.
Dalam ibadah yang berlangsung khidmat dan penuh rasa syukur, dengan tema natal nasional "Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem..." (Lukas 2:15), Pendeta David Sihite mengajak jemaat untuk merenungkan makna Betlehem sebagai hati masing-masing individu. Seluruh jemaat diajak untuk menengok ke dalam hati dan menjadikannya tempat untuk menerima kasih dan pengharapan dengan kehadiran bayi Yesus di dalam hati kita masing-masing.
Sementara itu Konsul Jenderal RI, Renata Siagian, dalam sambutannya menyampaikan Bethlehem yang berasal dari kata Bet Lahm ataupun Bet Lehem, yang dalam bahasa Arab berarti rumah daging dan dalam bahasa Ibrani berarti rumah roti dapat diinterpretasikan sebagai suatu tempat yang subur dan makmur. Konjen RI merujuk pada cita-cita bangsa Indonesia untuk membentuk suatu negara yang “gemah ripah loh jinawi” seperti juga disampaikan oleh Presiden Prabowo.
Untuk mencapai cita-cita bangsa tersebut, Konjen RI mengajak seluruh WNI dan diaspora Indonesia untuk berkontribusi memberikan yang terbaik dalam mewujudkan cita-cita luhur tersebut, baik dalam kehidupan sosial, interaksi dengan masyarakat sekitar di Jerman, juga pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga:
10 Orang Terkaya di Dunia versi Forbes
|
Sebagai bagian dari semangat berbagi dan kontribusi menuju Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, uang persembahan dari ibadah dan donasi yang terkumpul selama Perayaan Natal Oikumene 2024 akan disumbangkan seluruhnya kepada Sekolah Wana Walinge, di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Donasi ini diharapkan dapat memberikan dukungan untuk pendidikan dan pemberdayaan anak-anak di kawasan Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan, yang sangat membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Para WNI dan diaspora sangat mengapresiasi konsep perayaan Natal tahun ini, di mana KJRI Hamburg melibatkan lebih banyak komunitas masyarakat Indonesia. Keterlibatan komunitas diaspora yang lebih luas ini bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan rasa memiliki di antara seluruh warga Indonesia di wilayah tersebut.
Rangkaian kegiatan diawali dengan ibadah Natal, dilanjutkan acara ramah tamah untuk menikmati soto Lamongan dan kue-kue natal, sebelum masuk ke acara perayaan Natal yang meriah.
Perayaan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan iringan Angklung Orchestra Hamburg, dan menghadirkan penampilan kelompok band, paduan suara, hingga drama teatrikal.
Para penampil tidak hanya datang dari Hamburg, tetapi juga dari berbagai kota yang ada di wilayah kerja KJRI Hamburg, seperti Bremen, Schleswig-Holstein, dan Niedersachsen.
Perayaan tersebut berhasil membawa suasana sukacita dan kebersamaan di antara seluruh diaspora Indonesia untuk merayakan kelahiran Yesus kristus.